Bila tidak dikelola dengan baik, sampah akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat yang menyenangkan bagi hewan penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus, dan kecoa. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai, akan menghambat jalannya aliran air. Sampah tersebut bertumpuk sehingga aliran air selokan atau sungai tersumbat. Ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan mengakibatkan banjir.
Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki pemahaman tentang sampah dan bagaimana pemanfaatan sampah organik yang ada di lingkungan. Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah.
-Jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi :
- Sampah organik : dapat diurai (degradable)
- Sampah anorganik : tidak terurai (undegradable)
- Sampah alam
- Sampah manusia
- Sampah konsumsi /dapur
- Sampah nuklir
- Sampah industri
- Sampah pertambangan
- Dipilah, yaitu memisahkan antara sampah yang mudah membusuk dan sampah yang tidak mudah atau sulit membusuk.
- Dibuat kompos, setelah dipilah, sampah yang mudah busuk seperti bekas makanan dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos.
- Didaur ulang, adapun sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik atau kertas, dapat diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual.
Sampah ORGANIK
PENGERTIAN SAMPAH ORGANIK
Sampah
Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan
dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau
dikelola dengan prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang
bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang
lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos
merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan,
jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang
proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus
seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya
relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga
lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat
beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan
sisanya anorganik.
JENIS SAMPAH ORGANIK
Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi :
• Sampah organik basah.
Istilah
sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang
cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.
• Sampah organik kering.
Sementara
bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain
yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya
kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
DAMPAK SAMPAH ORGANIK
a. Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
•
Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang
berasal dari sampah dengan pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air
minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat
dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
•
Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu
contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita
(taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang
ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
•
Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang
meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa
(Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik
yang memproduksi baterai dan akumulator.
b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan
rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari
air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa
spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan
biologis.
Penguraian sampah yang dibuang
ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik,
seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi
tinggi dapat meledak
.
Sampah ANORGANIK
PENGERTIAN SAMPAH ANORGANIK
Sampah
anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai
secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat
lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui
seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa
dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium.
Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh
alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang
sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa
botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.
JENIS-JENIS SAMPAH ANORGANIK
Contoh
sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat
dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas,
tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan
lain-lain.
Sampah jenis ini,
melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau
dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin
mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan
barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurug tanah yang rendah atau
memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan
dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan
(dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.
DAMPAK SAMPAH ANORGANIK
a.Gangguan Kesehatan
>Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong enularan infeksi;
>Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;
b. Menurunnya kualitas lingkungan
c. Menurunnya estetika lingkungan
>Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;
d. Terhambatnya pembangunan negara
Dengan menurunnya kualitas dan
estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan
untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan
daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi.
Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara
juga menurun.
CARA PENGOLAHAN SAMPAH NONORGANIK
Sampah
anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas,
sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa
sampah yang bisa dimanfaatkan:
• Sampah kertas
Sampah
kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah
lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke
tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah
untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa
dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung,
dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih
tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual
ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri
yang membuat karya seni yang menghasilkan.
• Sampah kaleng
Banyak
sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan
sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui,
jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk
membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi.
Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan
menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena
siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat
baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk
membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1
ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg
kapur.
Perlakuan kaleng bekas
tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki
tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah
dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng
cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan
biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga
begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot
harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng
drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
• Sampah botol
Botol
beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh
akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk
dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih
rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan
minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa
dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja
bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
• Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
• Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah
B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer),
bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses
kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya
dan beracun.
• Sampah kain
Sampah
kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan.
Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa
disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring.
Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa
selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.
(http://www.buletinbelantara.com/2012/05/sampah-organik-dan-anorganik.html)