4 Nov 2012

PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DAN NONORGANIK

  Guys,,Setiap hari kita berhadapan dengan masalah sampah. Di lingkungan rumah tangga, tempat bekerja maupun di tempat-tempat umum sering kita jumpai sampah sebagai benda yang tidak digunakan lagi. Sampah dalam jumlah besar biasanya datang dari kegiatan industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya dari kegiatan pertambangan dan buangan pabrik (manufaktur).

Sampah Organik Telp:(0274) 6945 660

Bila tidak dikelola dengan baik, sampah akan berbahaya bagi kesehatan manusia. Seperti kita ketahui, tempat sampah sering menjadi tempat yang menyenangkan bagi hewan penyebar penyakit, seperti lalat, nyamuk, tikus, dan kecoa. Selain itu, sampah yang dibuang sembarangan, misalnya ke dalam selokan atau sungai, akan menghambat jalannya aliran air. Sampah tersebut bertumpuk sehingga aliran air selokan atau sungai tersumbat. Ketika curah hujan tinggi dan berlangsung lama, akan mengakibatkan banjir.
Dalam istilah lingkungan, sampah diartikan sebagai bahan yang terbuang atau dibuang dari hasil kegiatan manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Namun, tidak semua sampah tidak berguna. Beberapa jenis sampah masih dapat diolah sehingga memiliki nilai ekonomi atau kegunaan lain bagi manusia. Untuk itu, kita perlu memiliki pemahaman tentang sampah dan bagaimana pemanfaatan sampah organik yang ada di lingkungan. Salah satu bentuk pengelolaan sampah adalah pembuatan pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dapat mengurangi masalah sampah sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah.

-Jenis Sampah
Berdasarkan sifatnya, sampah dibagi menjadi :
  • Sampah organik : dapat diurai (degradable)
  • Sampah anorganik : tidak terurai (undegradable)
Berdasarkan sumbernya, jenis sampah dibagi menjadi :
  • Sampah alam
  • Sampah manusia
  • Sampah konsumsi /dapur
  • Sampah nuklir
  • Sampah industri
  • Sampah pertambangan
-Cara Menangani Sampah
  1. Dipilah, yaitu memisahkan antara sampah yang mudah membusuk dan sampah yang tidak mudah atau sulit membusuk.
  2. Dibuat kompos, setelah dipilah, sampah yang mudah busuk seperti bekas makanan dan sayur-sayuran dapat diolah menjadi pupuk kompos.
  3. Didaur ulang, adapun sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik atau kertas, dapat diolah menjadi barang yang dapat digunakan kembali atau dijual.
Sampah ORGANIK

PENGERTIAN SAMPAH ORGANIK
 
Sampah Organik adalah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur yang benar.Sampah organik adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut dengan kompos). Kompos merupakan hasil pelapukan bahan-bahan organik seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, sampah, rumput, dan bahan lain yang sejenis yang proses pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah organik sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik.

JENIS SAMPAH ORGANIK

Sampah organik berasal dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Sampah organik sendiri dibagi menjadi : 

• Sampah organik basah.
Istilah sampah organik basah dimaksudkan sampah mempunyai kandungan air yang cukup tinggi. Contohnya kulit buah dan sisa sayuran.

• Sampah organik kering.
Sementara bahan yang termasuk sampah organik kering adalah bahan organik lain yang kandungan airnya kecil. Contoh sampah organik kering di antaranya kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering.
 
 
DAMPAK SAMPAH ORGANIK

a. Dampak terhadap Kesehatan
Potensi bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
• Penyakit diare, kolera, tifus menyebar dengan cepat karena virus yang berasal dari sampah dengan  pengelolaan tidak tepat dapat bercampur air minum. Penyakit demam berdarah (haemorhagic fever) dapat juga meningkat dengan cepat di daerah yang pengelolaan sampahnya kurang memadai.
• Penyakit jamur dapat juga menyebar (misalnya jamur kulit).
• Penyakit yang dapat menyebar melalui rantai makanan. Salah satu contohnya adalah suatu penyakit yang dijangkitkan oleh cacing pita (taenia). Cacing ini sebelumnya masuk ke dalam pencernakan binatang ternak melalui makanannya yang berupa sisa makanan/sampah.
• Sampah beracun: Telah dilaporkan bahwa di Jepang kira-kira 40.000 orang meninggal akibat mengkonsumsi ikan yang telah terkontaminasi oleh raksa (Hg). Raksa ini berasal dari sampah yang dibuang ke laut oleh pabrik yang memproduksi baterai dan akumulator.

b. Dampak terhadap Lingkungan
Cairan rembesan sampah yang masuk ke dalam drainase atau sungai akan mencemari air. Berbagai organisme termasuk ikan dapat mati sehingga beberapa spesies akan lenyap, hal ini mengakibatkan berubahnya ekosistem perairan biologis.

Penguraian sampah yang dibuang ke dalam air akan menghasilkan asam organik dan gas-cair organik, seperti metana. Selain berbau kurang sedap, gas ini dalam konsentrasi tinggi dapat meledak
 
.
Sampah ANORGANIK

PENGERTIAN SAMPAH ANORGANIK
 
Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah Anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan aluminium. Sebagian zat anorganik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa botol, botol plastik, tas plastik, dan kaleng.

JENIS-JENIS SAMPAH ANORGANIK
 
Contoh sampah dari sampah anorganik adalah: potongan-potongan / pelat-pelat dari logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas, tulang-belulang, kaleng bekas, botol bekas, bahkan kertas, dan lain-lain.
Sampah jenis ini, melihat fisiknya keras maka baik untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak. Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur untuk dijadikan barang yang berguna, batu-batuan untuk mengurug tanah yang rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan dijadikan barang-barang berguna, dan tulang-belulang bila dihaluskan (dan diproses) dapat unutk pupuk dan lain-lain.

DAMPAK SAMPAH ANORGANIK
 
a.Gangguan Kesehatan
>Timbulan sampah dapat menjadi tempat pembiakan lalat yang dapat mendorong enularan infeksi;
>Timbulan sampah dapat menimbulkan penyakit yang terkait dengan tikus;

b. Menurunnya kualitas lingkungan

c. Menurunnya estetika lingkungan

>Timbulan sampah yang bau, kotor dan berserakan akan menjadikan lingkungan tidak indah untuk dipandang mata;

d. Terhambatnya pembangunan negara

Dengan menurunnya kualitas dan estetika lingkungan, mengakibatkan pengunjung atau wisatawan enggan untuk mengunjungi daerah wisata tersebut karena merasa tidak nyaman, dan daerah wisata tersebut menjadi tidak menarik untuk dikunjungi. Akibatnya jumlah kunjungan wisatawan menurun, yang berarti devisa negara juga menurun.

CARA PENGOLAHAN SAMPAH NONORGANIK

Sampah anorganik tidak dapat terdegradasi secara alami. Dengan kreativitas, sampah ini bisa didaur ulang untuk beragam kebutuhan. Ada beberapa sampah yang bisa dimanfaatkan:
• Sampah kertas
Sampah kertas bisa dikumpulkan menjadi satu bagian yang dipisahkan dari sampah lainnya. Entah selanjutnya dibuang ke tempat sampah atau dijual ke tukang loak, minimal kita sudah memudahkan langkah para pengelola sampah untuk melakukan pengolahan tingkat lanjut. Kumpulan sampah kertas bisa dibuat berbagai macam jenis kerajinan tangan, seperti topeng, patung, dan kertas daur ulang. Nilai jual sampah kertas daur ulang jauh lebih tinggi dari sekadar sampah kertas biasa. Kertas daur ulang bisa dijual ke pengrajin sebagai bahan pembuat kerajinan tangan, atau Anda sendiri yang membuat karya seni yang menghasilkan.
• Sampah kaleng
Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang. Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus hidupnya tidak akan pernah berakhir.
Membuat baja dari kaleng bekas hanya memerlukan 75% energi yang digunakan untuk membuat baja dari bijih besi. Itu berarti, setiap kita mendaur ulang 1 ton baja, akan dihemat 1.131 kg bijih besi, 633 kg batu bara, dan 54 kg kapur.
Perlakuan kaleng bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng bekas wadah makanan memiliki tutup yang cenderung tajam, sebaiknya bagian itu dimasukkan ke arah dalam, lalu digepengkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng cat harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas koran dan biarkan kering, kemudian digepengkan. Kertas kaleng minyak goreng juga begitu. Kaleng yang mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan sebagai tempat sampah atau pot.
• Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol baru. Harga sampah botol bekas minuman lebih rendah karena bentuknya khusus sehingga pembelinya terbatas perusahaan minuman itu. Botol kecap lebih mahal karena banyak produk yang bisa dikemas dengan botol itu. Usaha botol bekas juga memberi peluang kerja bagi ibu-ibu sebagai pencuci botol.
• Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover meja, dan tempat tisu.
• Sampah B3 (limbah berbahaya dan beracun)
Limbah B3 ternyata bisa menghasilkan uang. Cairan cuci cetak film (fixer), bisa menghasilkan perak murni. Memang diperlukan pengetahuan proses kimia yang memadai karena melibatkan bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun.
• Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser, magic jar, dan lainnya.
 
 
(http://www.buletinbelantara.com/2012/05/sampah-organik-dan-anorganik.html)